Manfaat dan Cara Budidaya Tanaman Urang-Aring

Khasiat Dan Manfaat Tanaman Urang Aring
Budidaya Tanaman Urang-Aring

Jenis tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m. di atas permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm., posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklat-coklatan, berambut agak kasar warna putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.


Nama Lokal :
Goman, urang aring (jawa), te-lenteyan (Madura),; Daun sipat, keremak janten (Sumatera), Daun tinta (Banda); Mo han lian (China).; 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Muntah darah, mimisan, kencing darah, berak darah, Hepatitis; Diare, Perdarahan rahim, Kurang gizi, Keputihan, Ubanan;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar atau kering.

KEGUNAAN:
1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah (hematemesis), 
batuk darah (hemoptoe), mimisan (epistaxis), kencing darah 
(hematuria), berak darah (melena), perdarahan rahim (uterine 
bleeding).
2. Chronic hepatitis, diare,
3. Kurang gizi pada anak (infantile malnutrition).
4. Keputihan (leucorrhoe),
5. Rambut memutih (ubanan) pada usia muda.
6. Neurasthenia.

PEMAKAIAN: 30-120 gram segar. Atau dikeringkan dijadikan 
bubuk.

PEMAKAIAN LUAR: 
Herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau 
herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.

1. Gusi bengkak: 
Yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan 
pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.

2. Penyubur rambut:
1 genggam daun eclipta alba dilumatkan, ditambah air 2 gelas, 
saring. Air saringan tersebut diembunkan satu malam.
Cara pemakaian: kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari 
sekali.

3. Koreng di kepala: 
Eclipta alba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala, 
ampasnya digosokkan ke koreng. Atau 
herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng.
CARA PEMAKAIAN:
1. Keputihan: 
30 gram eclipta alba segar ditambah sari (kaldu) ayam ditim, minum.

2. Mimisan: 
1 genggam eclipta alba segar dicuci, kemudian dilumatkan, peras. 
Air perasannya ditambah 5 sloki air putih, ditim supaya panas. 
Minum sehari 2 kali, sesudah makan.

3. Diare: 30 gram eclipta alba segar direbus, minum.

4. Batuk darah: 
60 gram eclipta alba segar dilumatkan, diperas.
Air perasannya diseduh air hangat, minum.

5. Muntah darah: 
120 gram herba segar dilumatkan, air perasannya ditambah air
kencing anak kecil secukupnya, minum.

Budidaya Tanaman Nangka

 JENIS TANAMAN NANGKA
Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon & ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka buah besar & pohon nangka buah mini.
1) nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm & umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.
2) nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm & umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.

Buah Nangka Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: 
  • nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah lepas dari buah.
  • nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras. (nangkaceleng & nangka belulang).
  • nangka cempedak: daging buah tipis, liat & beraroma harum spesifik. Varietas-varietas unggul nangka yg ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangkaceleng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka kunir, nangkamerah, nangka salak, nangka mini, & nangka misin.


MANFAAT TANAMAN NANGKA
  • Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
  • Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
  • Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
  • Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda & kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, & alat musik.
  • Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
SYARAT TUMBUH NANGKA
Iklim
Angin berperan dlm membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yg memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm & musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yg mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan
Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa & pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga & buah serta pertumbuhannya.
Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C & suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat 

Media Tanam
  • Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung yg dlm & beririgasi baik.
  • Umumnya tanah yg disukai yaitu tanah yg gembur & agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh & menghasilkan buah.
  • Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yg optimum pH 6–7.
  • Kedalaman air tanah yg cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yg cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).
  • 5.3. Ketinggian Tempat
  • Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yg terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. [syarat tumbuh tanaman nangka]
PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN NANGKA
Pembibitan
1) Persyaratan Bibit

Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya, karena perbanyakkan dengan cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yg dapat menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yg bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yg berkualitas & tahan terhadap hama & penyakit). Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm memilih bibit yg baik adalah:

  • Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yg unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang & tahan terhadap hama & penyakit).
  • Bibit harus sehat yg dapat dilihat dari sosoknya yg kokoh, batangnya kuat, lurus & tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar & mengkilap.
Penyiapan Bibit
Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji yg berlendir & membuang bagian perikarp yg berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering. 

Benih yg memilki 40% dari kandungan air aslinya & disimpan dlm wadah plastik yg kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah selama 3 bulan. dlm kondisi yg memadai perkecambahan dapat diawali setelah 10 hari & mencapai persentase perkecambahan 80-100% dlm jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. 

Cara pembiakan pohon nangka dengan okulasi memerlukan keterampilan khusus & pengalaman & persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain cepat berbuah & sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yg digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan nangka/cempedak yg asalnya dari biji.

Cara okulasinya adalah sebagai berikut:
  • Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya kira-kira 2 cm dari atas sampai 2 cm di bawah mata. Kayu yg terbawa dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.
  • Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan lebar 2-3 cm & panjangnya 3-4 cm. Ungkitlah dari kayunya & lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dlm lidah kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon yg dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia & mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
  • Pada okulasi yg berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus & tidak dirusak karena digoyang-goyang angin. Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang pohon/tunas ranting baru yg berada di cabang pohon maupun tunas ranting yg belum produktif. Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.
  • Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dlm 3-5 cm lebarnya. Luka yg telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan tanah berkompos atau humus yg telah dibasahi & dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lobang-lobang kecil.
Teknik Penyemaian Bibit
Biji disemai/ditanam ke dlm kantong-kantong plastik yg sudah tersedia di bedengan sedalam setebal biji, setelah itu ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dengan rata-rata daya kecambah & persen jadi tanaman ± 90 %. Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit yg lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dlm satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan yg tidak terlalu rapat & menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air yg terlalu cepat. Untuk bibit dari cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak layu.

Pemindahan Bibit
Bibit yg akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore hari & dikerjakan dengan hati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yg telah dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali, yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran dapat mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm & berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dari okulasi dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal & lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah & tidak hujan. Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak & cangkok dapat diambil. Setelah disapih beberapa hari, cangkok dapat ditanam di lapangan.

Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan
Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan & berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-batas areal.Faktor-faktor yg mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma, genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk itu tindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase & pengolahan tanah terutama di tempat yg akan dibuat lobang tanam.

2) Pembentukan Bedengan
Beberapa ketentuan yg perlu diperhatikan dlm pembuatan bedengan pembibitan sebagai berikut:
  • Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x 1 m.
  • Bedengan membusur arah Utara ke Selatan & pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dari atas permukaan tanah.
  • Antar bedengan berjarak 0,45 m & setiap 5-10 m bedengan dibuat jalan pemeriksaan sekitar 60-100 m.
  • Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
  • Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yg menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yg menghadap ke Barat.
  • Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yg sudah diisi media tumbuh & sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh yg digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, & pasir halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yg digunakan 20 x 30 cm dengan tebal 0,08 mm & berwarna hitam.
3) Pengapuran
Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agarnangka bisa tumbuh & memberikan hasil yg optimal. Apabila terlalu asam (pH<5 basa="" dapat="" ditambahkan="" jika="" kapur="" ph="" terlalu="">7)bisa ditambahkan belerang. Dosis yg dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m 3


Cara Menanam Terong Ungu

Tanaman yang satu ini digolongkan ke dalam jenis sayuran. Kabarnya, ia pertama kali ditemukan di wilayah Srilanka dan juga India. Terung ini memiliki kekerabatan dengan tumbuhan lain seperti kentang dan juga leunca. Terong merupakan tanaman terna yakni tanaman dengan usia yang pendek. Tingkan konsumsi terong di Indonesia cukup tinggi. Karena itu, permintaan pasar akan komoditi yang satu ini tak pernah sepi. Melihat peluang ini tentu merupakan pilihan yang cerdas jika Anda memulai usaha budidaya terong bukan. Sebelum terjun dalam skala yang besar, tak ada salahnya Anda belajar hal paling dasar seperti cara menanam terong di pekarangan Anda. Tertarik? Silahkan simak uraian berikut ini. 

Syarat Tumbuh 

Pada dasarnya cara menanam terong sangat mudah. Namun agar hasilnya maksimal, Anda sebaiknya memperhatikan syarat tumbuhnya meskipun Anda hanya menanamnya dalam jumlah yang sedikit di pekarangan rumah Anda. Adapun syarat tumbuh tering antara lain: 

Menyukai dataran rendah hingga tinggi.
  • Cocok di areal dengan suhu antara 22 sampai 30 derajat celcius.
  • Sebaiknya ditanam di tanah yang lempung, subur, kaya humus dan sedikit berpasir.
  • Penyinaran di pekarangan Anda haruslah cukup.
  • Terong suka ditanam di awal musim kemarau.

Jika pekarangan Anda sempit, terong juga bisa ditanam di pot. Bibit untuk menanam terong ini bisa Anda beli di toko bibit. Namun jika Anda hanya ingin menanam dalam skala kecil saja, gunakan biji pada terong yang Anda olah untuk disantap. Kumpulkan kemudian masukan ke dalam kain basah untuk diperam selama seharian penuh. Keesokan harinya, Anda sudah menjumoai biji terong tersebut berkecambah. Jika demikian, ambil bebijian tersebut dan semaikan di bedengan khusus. Gunakan pupuk organik agar lebih subur. Selama menyemaikan kecambah terung tersebut, janga lupa disiram pagi dan juga sore hari. Saat kecambah telah berusia 1 hingga 1,5 bulan, ia sudah siap dipindahkan ke titik tanam yang sebenarnya. 

Waktu terbaik memindahkan bibit tering tersebut adalah di musim kemarau. Pilih bibit yang sehat tanpa cacat apapun. Tanam di medium tanah dengan lubang sekitar 5 cm dengan menambahkan batang agar tanaman terong tubuh tegak. Selanjutnya, Anda tinggal melakukan langkah perawatan dan pemeliharaan agar terong tumbuh sehat dan berbuah lebat. Biasanya usia terong yang berbuah antara 3 sampai 4 bulan.



PEMELIHARAAN TANAMAN MARKISA

Setelah proses penanaman, markisa harus dipelihara. Walaupun termasuk mudah tumbuh, namun untuk hasil yang optimal markisa juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemupukan merupakan pemeliharaan utama agar markisa tumbuh subur. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk urea ataupun pupuk kandang.Pemeliharaan lainnya adalah pengairan. Untuk tumbuh subur, markisa membutuhkan air yang cukup terutama saat markisa berbunga ataupun berbuah. Jika tidak mendapatkan air secara alami dari hujan, maka markisa harus disiram secara teratur, bisa dua kali ataupun cukup sekali dalam sehari namun harus rutin. Air ini penting karena buah bisa berkerut dan rontok jika kekurangan air.


Karena tanaman ini merupakan tanaman yang berjenis berdaun rimbun, maka jangan lupa untuk melakukan pemangkasan/penyiangan. Agar tanaman tidak terlalu rimbun.


Sekarang ini kebanyakan Markisa dibudidayakan dengan sistem perancah atau para-para untuk mengatur pertumbuhan buah yang lebih maksimal  

http://tipspetani.blogspot.com/2015/10/pemeliharaan-tanaman-markisa.html

http://tipspetani.blogspot.com/2015/10/pemeliharaan-tanaman-markisa.html

http://tipspetani.blogspot.com/2015/10/pemeliharaan-tanaman-markisa.html

http://tipspetani.blogspot.com/2015/10/pemeliharaan-tanaman-markisa.html













AdSense