BAGIAN BAGIAN KAYU


A. KULIT
Adalah bagian yang terdapat pada bagian terluar, disini saya bedakanmenjadi dua bagian yaitu
Kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon.
Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis.
Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran serta perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman.
B. KAMBIUM
Merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon lambat laun bertambah besar. Pertumbuhan meninggi ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.

C. KAYU GUBAL
Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.

D. KAYU TERAS
Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstraktif, yang member keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memilikizat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya. (Misalnya yang mempunyai kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya).

E. HATI
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak pada pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat rapuh atau sifat lunak.

F. LINGKARAN TAHUN
Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis- jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.

G. JARI-JARI
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.

MENGENAL POHON TANJUNG


Tanjung (Mimusops elengi) adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Telah masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama sepertitanjong (Bug., Mak.), tanju (Bim.),angkatan, wilaja (Bal.), keupula cangè(Aceh), dan kahekis, karikis, kariskis, rekes(aneka bahasa di Sulut). Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan.


Tanaman Tanjung
Pohon berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m. Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.

Bunga berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun, berbilangan-8, berbau enak semerbak. Kelopak dalam dua karangan, bertaju empat-empat; mahkota dengan tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16, yang terakhir adalah alat tambahan serupa mahkota, putih kekuning-kuningan. Benang sari 8, berseling dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah seperti buah buni, berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru, 2–3 cm, akhirnya merah jingga, dengan kelopak yang tidak rontok. Biji kebanyakan 1, gepeng, keras mengilat, coklat kehitaman.


Buah tanjung

Manfaat

Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan.

Air rebusan pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala; daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan mulut.

Pohon tanjung

Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietasparvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan mebel, serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 cm. Kayu tanjung juga baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan bantalan rel kereta api.

Mengenal Pohon Merbau


Pohon Merbau

Merbau atau ipil adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di wilayah Maluku dan Papua barat kayu ini juga dinamai kayu besi. Di Papua Nugini, kayu ini dikenal sebagai kwila; sedangkan nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah mirabow, Moluccan ironwood, Malacca teak, dan lain-lain.

Intsia bijuga (Leguminosae), yang dikenal dengan nama “kayu merbau” atau “kayu besi”, merupakan salah satu spesies tumbuhan kayu yang dicirikan oleh sifat kayunya yang keras dan tahan terhadap pelapukan yang disebabkan oleh rayap dan jamur. Daun dan kulit batang dari spesies ini juga telah digunakan secara tradisional untuk mengobati beberapa penyakit, seperti reumatik, penyakit saluran kencing dan menurunkan demam.

Pohon merbau, termasuk suku Caesalpiniaceae, ada beberapa jenis yaitu darat dan pantai,
– darat pohon berukuran sedang, kayunya tahan terhadap kelembapan sehingga sering digunakan untuk pembuatan perahu, bahan bangunan, bantalan rel kereta api, mebel yg berkualitas tinggi, tiang listrik dan telepon, termasuk kayu yg banyak diekspor; Intsia palembanica; — pantaipohon yg tinggi lurus, kayu terasnya yang berwarna merah tua digunakan sebagai bahan bangunan, alat rumah tangga, bantalan, tiang listrik dan telepon, dipakai dulu perkapalan dan pembuatan jembatan, kulit kayunya mengandung tanin dan dimanfaatkan sbg zat warna cokelat untuk kertas dan kain; Intsia bijuga.

Ciri-ciri Pohon Merbau (Intsia bijuga)

Pohon berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50m, dengan batang bebas cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) cm. Dengan banir (akar papan) yang tinggi dan tebal. Pepagan berwarna abu-abu terang atau coklat pucat, halus dengan bintil-bintil kecil lentisel, mengelupas serupa sisik bulat-bulat.

Daun majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki sepasang anak daun. Anak daun bundar telur miring tak simetris, 2,5-16,5 × 1,8-11 cm, dengan ujung tumpul atau melekuk dan pangkal membundar, permukaannya gundul dan licin, tulang daun utama berambut panjang di sisi bawah.

Bunga-bunga terkumpul dalam karangan di ujung (terminal), panjang hingga 10 cm, berambut halus. Mahkota berwarna putih, yang berubah menjadi jambon atau merah; benangsari seluruhnya merah atau ungu. Buah polong, 10-28 × 2-4 cm, berbiji 1-8 butir, hitam dan besar, 2-3,5 × 1,5-3 × 0,7-0,8 cm.
Intsia bijuga kebanyakan tumbuh di daerah pantai, seringkali pada zona di belakang hutan bakau.

Sifat-sifat kayu Pohon Merbau

Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras. Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus. Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.

Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat (BJ 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II. Kayu merbau termasuk tahan terhadap penggerek laut (teredo), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan konstruksi perairan.

Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau terkena air.

Manfaat Pohon Merbau

Merbau terutama dimanfaatkan kayunya, yang biasa digunakan dalam konstruksi berat seperti balok-balok, tiang dan bantalan, di bangunan rumah maupun jembatan. Oleh karena kekuatan, keawetan dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara luas untuk pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai parket (parquet flooring), papan-papan dan panel, mebel, badan truk, ukiran dan lain-lain.

Bahan pewarna coklat dan kuning dapat diekstrak dari substansi berminyak yang dikandung oleh kayu dan pepagannya. Pepagan dan daun juga digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Pepagan yang mengelupas, ditumbuk dan dicampur dengan buah pinang yang tua, sebagai obat untuk menghentikan murus. Biji-bijinya dibembam dalam arang atau abu panas agar pecah kulitnya, lalu direndam dalam air garam selama 3-4 hari, sebelum direbus dan dimakan.

KEUNIKAN PADA ANGGREK TEBU



Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.

Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.


Anggrek tebu sering disebut juga sebagai anggrek macan (meskipun rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki nama serupa), anggrek harimau, dan anggrek ratu. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids.

Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu.

Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.


Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar ulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Tanaman bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) tumbuh di sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim tropis. Anggrek tebu membutuhkan sinar matahari langsung.

Keunikan dan langkanya tanaman anggrek terbesar dan terberat ini membuat anggrek tebu menjadi salah satu anggrek yang dilindungi di Indonesia.

Mengenal Kayu Bangkirai

Warna : kayu batang adalah cahaya coklat atau coklat muda kekuningan secara bertahap berubah coklat tua. gubal yang lebih ringan dalam warna dari kayu batang, “itu adalah 2 sampai 2 cm, biasanya 4 cm, tebal. Tekstur: Tekstur kayu bervariasi dari halus sampai kasar, secara umum sedikit kasar, atau kasar.


Foto dibawah ini adalah kayu Bangkirai setelah diolah menjadi produk moulding/ antislip :


Serat : Serat yang lurus atau berputar dan saling bertautan.Touch: Permukaan kayu umumnya sentuhan halus. Bagian radial dengan serat saling bertautan sebagian halus dan sebagian kasar.

Gloss : Permukaan kayu bervariasi dari sedikit mengilap glossy.

Fugure : Bagian radial dengan serat saling bertautan menunjukkan angka bergaris.

Penggunaan : Dalam pandangan kekuatan dan daya tahan yang tinggi, kayu balau dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama dalam kondisi lembab dan kontak dengan tanah. Spesies ini digunakan antara lain untuk jembatan, bantalan rel kereta api, tiang listrik, lantai, konstruksi laut, bangunan perahu (kemudi, dayung, tiang, keels, dan iga), konstruksi bangunan, tubuh bekerja kendaraan, tiang gerobak, as roller, tong dan wadah lainnya.

Kekuatan : Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll.
Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.

JENIS-JENIS SERAT KAYU

Kayu Merbau

http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-serat-kayu.html.
Kayu Kamper
.
http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-serat-kayu.html

http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-serat-kayu.html.
.
Kayu Maharoni

http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/jenis-jenis-serat-kayu.html.
Kayu Sungkai
.
Kayu Meranti

Kayu Bangkira



Kayu Keruing
.
Kayu Jati Serat Lurus

.
Kayu Jati Mata Mati

Kayu Jati Putih Sedikit

.
Kayu Jati Doreng Sedikit


Kayu Jati Mata Sehat


.
Kayu Jati Serat Mahkota

MENGENAL ANGGREK MACAN MALUKU


Kuntumnya berwarna dasar kuning atau kehijauan dengan belang-belang berwarna cokelat, bak lorengnya kulit harimau. Jumlahnya bisa sampai 60 kuntum berjajar pada tangkai yang panjangnya bisa sampai 2 meter.

Sosoknya memang prima. Kuntumnya berwarna kuning dan hijau berloreng-loreng warna cokelat, sehingga sepintas dipandang mirip corak kulit harimau. Anggrek ini memang sering disebut sebagai anggrek macan. Jumlah kuntumnya sampai 60, tersusun pada tandan bunga yang sangat panjang, sekitar 120cm. Ukuran kuntum bunganya sekitar 3 – 4 cm dan lebar 1,5 cm. Kuntum bunga ini tahan sampai 6 minggu.




Akarnya lebat, putih bersih menjurai kaku, keluar dari pangkal umbi semu (bulb) yang berjumlah 3 atau 4, berbentuk bulat telur memanjang agak pipih dengan bagian lancip mengarah ke atas. Panjangnya antara 88 – 20 cm.
Daunnya besar, berwarna hijau cerah, berbentuk pita atau tombak terbalik, dengan panjang kira-kira 30 cm, sedangkan lebar antara 6 – 11 cm.


Ada dua varietas
Yang kuntumnya berwarna dasar kekuningan dan kehijauan. Asal kedua anggrek itu berbeda. Yang warna dasarnya kekuningan umumnya hanya dijumpai di Kep. Maluku Bagian Tengah (P. Ambon,P. Seram, dan P.Buru) dan Tenggara. Yang kehijauan berasal dari Kep. Maluku Bagian Utara, seperti Kep. Senana dan Kep. Sula.

anggrek ini jarang dijumpai di dataran tinggi. Ini banyak ditemukan di dataran rendah dekat pantai atau di hutan-hutan bakau. Hidupnya sebagai epifit pada pohon-pohon bakau, bintanggor (Ambon) atau nyangklung (Jawa). Kandang ditemukan juga menempel pada pohon-pohon kayu besi yang tumbuh di dekat pantai.

Perawatan
bunga si Macan muncul setiap 6 bulan sekali. Pemunculan bunganya tidak tergantung waktu, kapan saja bisa keluar asal perawatannya baik. Umumnya masyarakat Maluku yang menanam anggrek ini tidak melakukan perawatan khusus. Mereka cukup mengikat/menempelkannya pada kayu pakis, pohon turi, kalibasa, atau maja. Selanjutnya disirami dengan air cucian beras atau cucian ikan, itupun “Frekuensi pemberiannya tidak beraturan. 


Pengembangbiakannya bisa dilakukan dengan biji ataupun pemisahan anakan. Biji diambil ataupun pemisahan anakan. Biji diambil dari buah tua yang bentuknya bulat panjang. Pemisahan anakan sebaiknya tidak langsung, melainkan bertahap. “Yang paling gampang tumbuh adalah membelah sebagian, tidak langsung memotong sekaligus, beberapa hari kemudian baru dipisahkan. Banyak pemburu-pemburu anggrek yang sering mengambil tumbuhan ini seenaknya di alam aslinya. Akibatnya kelestarian si macan ini terganggu. Kini ia semakin sulit ditemui.

CARA PEMBIBITAN POHON AREN


PEMBIBITAN AREN

Untuk memperoleh bibit dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang seragam, tentu saja tidak bisa mengandalkan cabutan dari alam. 
Untuk menyemai biji aren bisa berlangsung lama untuk tumbuh. Untuk mempercepatnya dapat dilakukan upaya perlakuan biji sebelum disemai yaitu :
1. Merendam biji dalam larutan HCL dengan kepekatan 95 % dalam waktu 15 – 25 menit.
2. Meredam biji dalam air panas bersuhu 50Âş selama 3 menit.
3. Mengikir biji pada bagian dekat embrio.


Media penyemaian dapat dibuat dengan kantong plastic ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan kompos, pasir dan tanah 3 : 1 : 1 dan lubangi secukupnya pada bagian bawahnya sebagai saluran drainase. Biji-biji yang telah diperlakukan tersebut dimasukan kedalam kantong plastic tersebut sedalam sekitar ¾ bagian biji di bawah permukaan tanah dengan lembaga menghadap ke bawah dengan posisi agak miring.
Untuk mencapai bibit siap tanam di lapangan (ukuran = 40 cm) diperlukan waktu persemaian 12 – 15 bulan.
Pemeliharaan bibit di persemaian dilakukan dengan cara :
1. Penyiraman 2 kali sehari, pagi jam 08.00 – 09.00 dan sore hari jam 15.00 – 16.00
2. Penyiangan persemaian yaitu menghilangkan rumput-rumput pengganggu.
3. Pemberantasan hama dan penyakit, apabila ada gejala serangan hama dan penyakit.

PENANAMAN AREN
Teknik penanaman aren dapat dilakukan dengan sistim kultur tunggal (monokultur) seperti perkebunan kelapa sawit atau dengan sistim tumpangsari. Dengan sistim monokultur terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan (land clearing) dan pengolahan tanah dengan pembajakan atau pencangkulan serta pembuatan lubang tanaman.

Pembuatan lubang tanaman dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dan jarak antar lubang (jarak tanam) 5 x 5 m atau 9 x 9 m. untuk mempercepat pertumbuhan pada lubang tanaman diberi tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, urea, TSP, sekitar 3 – 5 hari setelah lubang tanaman disiapkan, baru dilakukan penanaman. Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diberi naungan atau peneduh.
Sistim agroforestri/tumpangsari, ini dapat dilakukan dengan menamai bagian lahan yang terbuka yaitu diantara kedua tanaman pokok dengan tanaman penutup tanah seperti leguminose atau tanaman palawija

PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN
Agar budidaya aren dapat berhasil dengan baik diperlukan pemeliharaan tanaman yang cukup. Pemeliharaan tanaman aren meliputi :

a. Pengendalian Hama Penyakit
Hama dan penyakit pohon aren belum terlalu banyak di ketahui. Namun sebagai langkah pencegahan dapat didekat dengan mengetahui hama dan penyakit yang biasa menyerang jenis palmae yang lain seperti kelapa, kelapa sawit dan sagu.
Hama pada tanaman jenis Palmae antara lain berupa kumbang badak (Oryctes thinoceros), kumbang sagu (Rhinochophorus ferrugineus), belalang (Sexava spp). Hama lain untuk pohon aren ini adalah pengisap nira dan bunga seperti lebah, kelelawar dan musang. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara :

1. Mekanis, yaitu pohon-pohon aren yang mendapat serangan hama ditebang dan dibakar.
2. Kimiawi, yaitu dengan penyemprotan pestisida tertentu seperti Heptachlor 10 gram, Diazonin 10 gram dan BHC.

Jenis penyakit yang sering menyerang pohon aren di persemaian adalah bercak dan kuning pada daun yang disebabkan oleh Pestalotia sp., Helmiathosporus sp. penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan fungisida seperti Dithane N-45, Delsene NX 200.

b. Penanggulangan tanaman pengganggu (gulma)
Tanaman pengganggu (gulma) pada tanaman aren sangat mengganggu pertumbuhannya. Oleh karena itu, pengendalian gulma harus dilakukan.
Gulma pada tanaman/pohon aren umumnya terdapat di dua tempat yaitu pada bagian batang (seperti benalu dan kadaka) dan pada tanah di sekitar pangkal teratur yaitu 4 kali setahun sampai tanamanberumur 3-4 tahun. Teknis pemberantasannya dilakukan dengan cara mekanis yaitu dengan menghilangkan tanaman pengganggu tersebut dari pohon aren.

c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk merangsang pertumbuhan pertumbuhan agar lebih cepat. Pemupukan dilakukan pada tanaman berumur 1 -3 tahun dengan memberikan seperti pupuk urea, NPK, pupuk kandang dan KCL yang ditaburkan pada sekeliling batang pohon aren yang telah digemburkan tanahnya.

PANEN
Ijuk
Ijuk dihasilkan dari pohon aren yang telah berumur lebih dari 5 tahun sampai dengan tongkol-tongkol bunganya keluar. Pohon yang masih muda produksi ijuknya kecil. Demikian pula, pohon yang mulai berbunga kualitas dan hasil ijuknya tidak baik.

Pemungutan ijuk dapat dilakukan dengan memotong pangkal pelepah-pelapah daun, kemudian ijuk yang bentuknya berupa lempengan anyaman ijuk itu lepas dengan menggunakan parang dari tempat ijuk itumenempel.

Lempenganlempengan anyaman ijuk yang baru dilepas dari pohon aren, masih mengandung lidi-lidi ijuk. Lidi-lidi ijuk dapat dipisahkan dari serat-serat ijuk dengan menggunakan tangan. Untuk membersihkan serat ijuk dari berbagai kotoran dan ukuran serat ijuk yang besar, digunakan sisir kawat. Ijuk yang sudah dibersihkan dapat dipergunakan untuk membuat tambang ijuk, sapu ijuk, atap ijuk dll.

Nira
Nira aren dihasilkan dari penyadapan tongkol (tandan) bunga, baik bunga jantan maupun bunga betina. Akan tetapi biasanya, tandan bunga jantan yang dapat menghasilkan nira dengan kualitas baik dan jumlah yang banyak. Oleh karena itu, biasanya penyadapan nira hanya dilakukan pada tandan bunga jantan.
Sebelum penyadapan dimulai, dilakukan persiapan penyadapan yaitu :

  • Memilih bunga jantan yang siap disadap, yaitu bunga jantan yang tepung sarinya sudah banyak yang jatuh di tanah. Hal ini dapat dilihat jika disebelah batang pohon aren, permukaan tanah tampak berwarna kuning tertutup oleh tepungsari yang jatuh.
  • Pembersihan tongkol (tandan) bunga dan memukul-mukul serta mengayun-ayunkannya agar dapat memperlancar keluarnya nira.Pemukulan dan pengayunan dilakukan berulang-ulang selama tiga minggu dengan selang dua hari pada pagi dan sore dengan jumlah pukulan kurang lebih 250 kali.
  • Untuk mengetahui, apakah bunga jantan yang sudah dipukul-pukul dan diayun-ayun tersebut sudah atau belum menghasilkan nira, dilakukan dengan cara menorah (dilukai) tongkol (tandan) bunga tersebut. Apabila torehan tersebut mengeluarkan nira maka bunga jantan sudah siap disadap.
  • Penyadapan dilakukan dengan memotong tongkol (tandan) bunga pada bagian yang ditoreh. Kemudian pada potongan tongkol dipasang bumbung bamboo sebagai penampung nira yang keluar.
  • Penyadapan nira dilakukan 2 kali sehari (dalam 24 jam) pagi dan sore. Pada setiap penggantian bumbung bamboo dilakukan pembaharuan irisan potongan dengan maksud agar saluran/pembuluh kapiler terbuka, sehingga nira dapat keluar dengan lancer.
  • Setiap tongkol (tandan) bunga jantan dapat dilakukan penyadapan selama 3 – 4 bulan sampai tandan mongering. Hasil dari air aren dapat diolah menjadi gula aren, tuak, cuka dan minuman segar.

Tepung aren
Tepung aren dapat dihasilkan dengan memanfaatkan batang pohon aren dengan proses sebagai berikut :

  • Memiliki batang pohon aren yang banyak mengandung pati/tepungnya dengan cara :
  • Umur pohon relative tua (15 – 25 tahun)
  • Menancapkan kampak atau pahat ke dalam batang sedalam 10 – 12 cm pada dari ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah.
  • Periksa ujung kampak atau pahat tersebut apakah terdapat tepung/pati yang menempel.
  • Apabila terdapat tepung/pati, tebang pohon aren tersebut.
  • Potong batang pohon yang sudah ditebang menjadi beberapa bagian sepanjang 1,5 – 2,0 m.
  • Belah dan pisahkan kulit luar dari batang dengan empelurnya.
  • Empelur diparut atau ditumbuk, kemudian dicampur dengan air bersih (diekstraksi).
  • Hasil ekstraksi diendapkan semalaman (±12 jam) dilakukan pemisahan air dengan endapannya. Lakukan pencucian kembali dengan air bersih dan diendapkan lagi, sampai menghasilkan endapan yang bersih
  • Hasil endapan dijemur sampai kering.Tepung aren dapat dipergunakan sebagai bahan baku seperti mie, soun, cendol, dan campuran bahan perekat kayu lapis.

Kolang Kaling
Kolang kaling dapat diperoleh dari inti biji buah aren yang setengah masak. Tiap buah aren mengandung tiga biji buah. Buah aren yang setengah masak, kulit biji buahnya tipis, lembek dan berwarna kuning inti biji (endosperm) berwarna putih agak bening dan lembek, endosperm inilah yang diolah menjadi kolang-kaling.
Adapun cara untuk membuat kolang-kaling :

  • Membakar buah aren dengan tujuan agar kulit luar dari biji dan lender yang menyebabkan rasa gatal pada kulit dapat dihilangkan. Biji-biji yang hangus, dibersihkan dengan air sampai dihasilkan inti biji yang bersih.
  • Merebus buah aren dalam belanga/kuali sampai mendidih selam 1-2 jam. Dengan merebus buah aren ini, kulit biji menjadi lembek dan memudahkan untuk melepas/memisahkan dengan inti biji. Inti biji ini dicuci berulang-ulang sehingga menghasilkan kolang-kaling yang bersih.Untuk menghasilkan kolang-kaling yang baik )bersih dan kenyal) inti biji yang sudah dicuci diendapkan dalam air kapur selama 2 – 3 hari. Setelah direndam dlam air kapur, maka kolang-kaling yang terapung inilah yang siao untuk dipasarkan.

MANFAAT BUAH MATOA


Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah asli khas Papua, Matoa berasal dari keluarga (family) rambutan (Sapindaceae). Matoa sebenarnya tumbuh liar di hutan-hutan Papua, sejenis tumbuhan pohon besar, tinggi pohon rata-rata 16 meter dengan diameter rata-rata maksimum 90 cm. Matoa berbuah sekali dalam setahun, berbunga pada bulan Juli hingga Oktober. Matoa merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September-Nopember. Distribusinya di Papua terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa terdapat juga di beberapa daerah diMaluku, Sulawesi, dan Papua New Guenea serta di daerah tropis Australia. Kini buah matoa juga terdapat di pulau Jawa (introduksi).

Di Papua terdapat 2 jenis matoa, yaitu matoa kelapa dan matoa papeda. Matoa Kelapa tekstur daging buahnya agak kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,8 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda tekstur daging buahnya agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.

Buah matoa memiliki rasa manis (manis legit) beraroma campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Bentuk buahnya lonjong, seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat kemerahan atau kehitaman.

2. MANFAAT BUAH MATOA


Buah matoa dapat dikonsumsi segar dan memiliki rasa seperti gabungan antara rambutan, durian dan kelengkeng yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat. Karena rasanya yang enak, buah ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Buah matoa kaya akan vitamin C dan E, dan buah ini juga kaya akan kandungan glukosa jenuh, sehingga jika terlalu banyak mengkonsumsinya akan menyebabkan agak pusing (teler).

Vitamin C dan E dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang menyerang system kekebalan tubuh yang bisa merusak serta menggerogoti sel-sel tubuh. Vitamin C juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Vitamin E dalam buah matoa juga dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan wanita serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner. Vitamin E dalam buah matoa juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara menjaga serta meningkatkan kelembaban serta elastisitas kulit. Bersama-sama dengan beberapa senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah matoa, vitamin E ini mampu meningkatkan regenerasi sel-sel kulit.
(elly gunawan)-kompasiana

ANEKA MACAM ANGGREK YANG MEMPESONA

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan tanaman anggreknya, Imdonesia mempunyai lebih dari 6.000 jenis anggrek dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan spesies anggrek terbanyak dan terlengkap di dunia. Tidak hanya itu jenis anggrek di Indonesia juga merupakan jenis anggrek terindah dan terlangka didunia.


Berikut adalah beberapa jenis anggrek yang ada di Indonesia


http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/aneka-macam-anggrek-yang-mempesona.html

Grammatophyllum speciosum atau seringpula disebut-sebut dengan nama G. papuanum yang diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman ini tersebar luas dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak ditemukan varian-varian nya dengan bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit berbeda. Dalam satu rumpun dewasa, tanaman ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm.

Dari corak bungany penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, Grammatophyllum scriptum yang memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu. Meskipun persebarannya cukup luas…anggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.


http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/aneka-macam-anggrek-yang-mempesona.html

(Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.

Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.

Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa.


http://tipspetani.blogspot.com/2015/09/aneka-macam-anggrek-yang-mempesona.html

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii ) sebagai puspa langka Indonesia.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsissendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia.

Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.

Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.


Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.

Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).

MEDIA TANAM YANG BAIK UNTUK ANGGREK


Anggrek merupakan tanaman hias yang tidak ada matinya, dan harganya juga relatif stabil. Bentuk dan warna bunga anggrek merupakan daya tarik utama disamping bunganya tahan lama dan tidak cepat rontok sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu lama. Banyak sekali Anggrek asli Indonesia yang berbunga cantik dan menawan. Untuk menanam dan memelihara anggrek butuh pengetahuan dan pangalaman sehingga anda akan menjadi ahli anggrek. Tidak semua orang bisa telaten dan mampu untuk memelihara bunga anggrek agar selalu berbunga. Berikut ini sedikit pengetahuan tentang media tanam untuk budidaya anggrek di rumah. 

1. PECAHAN BATU BATA ATAU GENTENG
media pecahan bata dan genteng ini cocok sekali diguanakan sebagai media tanaman bunga anggrek dengan kelebihannya yaitu baik digunakan sebagai tempat melekatnya akar, pengatur kelembapan sekitar akar, dan tempat menyimpan air serta larutan unsur hara. Selain itu, kedua media ini tidak mudah melapuk serta mempunyai drainase dan aerasi yang cukup baik. Penempatan kedua media ini adalah di dasar pot dan mengisi 1/3 bagian pot. Pecahan batu bata berdaya serap lebih besar daripada pecahan genteng. Akan tetapi, pecahan batu bata lebih cepat ditumbuhi lumut dibandingkan dengan pecahan genteng. Jika media sudah ditumbuhi lumut, sebaiknya segera diganti dengan media tanam baru.


2. BATANG PAKIS
Media pakis merupakan media paling populer bagi penggemar anggerk. Pakis bersifat tidak mudah lapuk, memiliki daya mengikat air yang baik, serta memiliki kemampuan aerasi dan drainase yang baik juga. Sebelum digunakan sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pakis direndam terlebih dulu dengan larutan pupuk NPK. Pakis yang digunakan di pot sebaiknya berupa potongan atau cincangan yang tidak terlalu halus. Potongan yang halus menyebabkan kelembapan tinggi yang bisa menimbulkan penyakit busuk akar. Untuk menghindari media tanam menjadi sumber inokulum, sebelum dipergunakan, media pakis sebaiknya dicelup dalam larutan fungisida. Untuk mengusir hama semut atau serangga lain, media tanam direndam ke dalam larutan insektisida. Dalam penyimpanannya, media pakis sebaiknya jangan ditumpuk (untuk menghindari hadirnya hama semut), melainkan digantung dan dikering-anginkan.


3. SERUTAN ATAU POTONGAN KAYU
Media tanam ini lebih banyak digunakan untuk bunga anggrek terestrial (jenis bunga anggrek tanah). Serutan atau potongan kayu memiliki aerasi dan drainase yang baik, tetapi berdaya serap air kurang baik. Selain itu, media tanam ini miskin unsur nitrogen. Proses pelapukannya berlangsung lambat karena kayu banyak mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi, seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebelum digunakan, media serutan kayu sebaiknya direndam lebih dulu dengan larutan pupuk urea dan TSP. Untuk mencegah hadirnya hama dan penyakit pada media tanam jenis ini, saat perendaman dengan pupuk bisa ditambahkan larutan pestisida. Untuk menyimpannya, media serutan kayu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.


4. SABUT KELAPA
Media tanam bunga anggrek dari sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang sangat baik serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman. Media tanam ini relatif mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah. Jika ingin menggunakan sabut kelapa sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pilih sabut kelapa yang sudah tua dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran pot. Kelemahan media sabut kelapa adalah mudah melapuk dan membusuk. Kelemahan ini dikhawatirkan bisa menjadi sumber penyakit. Sebelum digunakan, sebaiknya media sabut direndam ke dalam larutan fungisida. Media tanam sabut yang tidak digunakan harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk.


5. ARANG KAYU
Arang kayu memiliki kemampuan mengikat air yang cukup baik. Namun, dibandingkan dengan media sabut kelapa, kemampuan mengikat airnya masih lebih rendah. Media arang kayu tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi miskin unsur hara dan harganya relatif mahal. Media ini memiliki sifat buffer. Artinya, kesalahan pemupukan (kelebihan dosis pupuk) masih bisa ditolerir. Sebelum digunakan, arang kayu sebaiknya direndam terlebih dulu ke dalam larutan pupuk NPK. Karena sifat media tanam arang kayu yang mudah berjamur, sebaiknya perendaman larutan pupuk juga dicampur dengan larutan fungisida. Dalam penyimpanannya, media arang bisa dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.


F. LUMUT
Lumut yang biasa disebut dengan moss mempunyai sifat dapat mengatur kelembapan, sehingga tidak mudah mendatangkan busuk akar pada tanaman bunga anggrek. Media ini termasuk awet karena bisa digunakan selama 1 tahun. Media ini sudah banyak dijual, tetapi harganya relatif mahal. Untuk mencegah serangan penyakit, sebelum digunakan, media direndam dalam larutan fungisida. Media yang tidak digunakan dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.


POT UNTUK ANGGREK
Pot yang akan digunakan untuk menanam bunga anggrek sebaiknya pot tanah liat. Pot ini bentuknya hampir sama dengan pot tanah liat untuk tanaman hias. Bedanya, badan atau dinding pot bunga anggrek memiliki lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 2 cm. Lubang ini berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara serta mempermudah aerasi dan drainase. Karena bahan pot bersifat mudah menyerap air, kelebihan air siraman dapat terserap, sehingga bunga anggrek relatif terhindar dari penyakit busuk akar. Pada kondisi lingkungan yang lembap pun, kondisi akar tanaman bunga anggrek tetap terjaga jika menggunakan pot tanah liat.

Kelemahan penggunaan pot tanah liat adalah pot biasanya akan ditumbuhi lumut setelah dipakai beberapa lama. Lumut ini biasanya tumbuh di badan atau dinding pot bagian luar. Tumbuhnya lumut ini semakin gencar saat musim hujan. Jika tidak segera ditangani, lumut akan menutupi seluruh permukaan badan pot. Jika di areal penanaman bunga anggrek terdapat pot yang mulai ditumbuhi lumut, sebaiknya lumut itu segera dihilangkan. Caranya bisa dengan menggosoknya memakai alat bantu berupa sikat kawat atau 'kapi'. Kadang-kadang, setelah digosok, penampilan pot kurang menarik lagi. Untuk menutupinya, tak jarang pembudidaya tanaman bunga anggrek (terutama hobiis) memasukkan pot tanah liat tersebut ke dalam pot yang lebih besar dan berpenampilan cukup menarik. Pot yang dipakai umumnya pot plastik, pot kayu, pot keramik, pot rotan, atau pot batang pakis. Bentuk, warna, dan harga pot-pot ini bervariasi.

Umumnya, pembudidaya atau penggemar tanaman aggrek menempatkan pot di atas rak-rak panjang atau dengan menggantungnya rnenggunakan kawat. Penempatan pot dengan cara seperti ini cukup berpengaruh terhadap pertukaran udara. Sebaiknya pot-pot bunga anggrek tidak diletakkan langsung di atas permukaan tanah. Pasalnya, jika tanaman disiram atau disemprot, aerasi dan drainase akan terganggu. Lubang yang ada di dasar pot pun bisa tertutup sehingga dikhawatirkan air akan mengendap dan menyebabkan busuk akar. Penempatan seperti ini juga dapat mengundang semut, keong, ataupun rayap. Dalam menempatkan pot-pot bunga anggrek di atas rak panjang, sebaiknya jarak antarpot jangan terlalu dekat. Antarpot diberi jarak sekitar 5 cm. Tujuannya agar sinar matahari bisa menembus sela-sela tanaman dan sirkulasi udara berjalan lancar. Selain itu, pertumbuhan lumut di badan pot bisa dihambat.

Agar pertumbuhan bunga anggrek tetap bagus, penggantian pot (repotting) perlu dilakukan. Penggantian ini dilakukan jika pertumbuhan bunga anggrek sudah memenuhi volume ruang pot. Jika pot tidak diganti, pertumbuhan bunga anggrek akan terhambat dan produksi bunga akan menurun. Penggantian ini biasanya dibarengi dengan penggantian media tanam. Media lama diganti dengan media yang masih baru. Sebelum digunakan, media tanam yang baru tersebut sebaiknya direndam ke dalam larutan pupuk yang dicampur dengan fungisida. Jangan lupa, persiapkan juga pecahan batu bata atau pecahan genteng untuk ditempatkan di dasar pot.


MENANAM BUNGA ANGGREK DI BATANG POHON
Untuk memberi tampilan yang lebih menarik dan terkesan alami, bunga anggrek jenis epifit bisa juga ditanam dengan cara ditempel di batang pohon seperti layaknya di habitat aslinya. Jika ingin menempelkan bunga anggrek epifit, sebaiknya pilih pohon yang rindang sehingga cahaya matahari tidak terlalu kuat menyinari.

Pada dasarnya, bunga anggrek epifit bisa ditanam di batang pohon hidup maupun mati. Bahkan di tiang beton pun bisa, asalkan syarat kelembapan yang dibutuhkan terpenuhi. Jika menggunakan pohon mati, pilih yang tahan air dan tahan panas matahari sehingga tidak gampang melapuk. Jika menggunakan pohon hidup, pohon yang dipilih harus berkulit batang cukup tebal supaya tidak mudah terkelupas. Sebaiknya, pilih yang permukaan batangnya agak kasar supaya ada tempat yang baik bagi akar untuk melekat. Contoh pohon yang batangnya cocok adalah jambu air, mangga, rambutan, asam jawa, dan nangka. Meskipun begitu, pohon yang berbatang licin pun, seperti palem atau jambu biji, masih bisa digunakan untuk menempelkan bunga anggrek. Namun, sebelumnya, batang pohon harus ditempel dengan media yang bisa menahan air, seperti serabut kelapa, ijuk, atau potongan pakis.

Tanaman bunga anggrek yang akan ditempelkan bisa berasal dari bibit kompot, anakan atau tanaman muda, bisa juga tanaman dewasa. Jika yang dipakai tanaman dewasa, hendaknya tanaman diangkat berbarengan dengan media tanamnya. Bibit dari kompot dan anakan (tanaman muda), sebelum ditempel, harus dipotong sebagian akarnya lalu dibersihkan dengan air. Selanjutnya, bibit tersebut dicelupkan ke dalam larutan fungisida, kira-kira selama satu merit. Setelah itu dicelupkan lagi ke dalam larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) dengan waktu yang sama. Jika memakai media tanam tambahan, sebaiknya media itu juga dicelupkan ke dalam larutan ZPT terlebih dulu. Setelah semuanya selesai, tempelkan tanaman bunga anggrek pada batang pohon yang diinginkan. Usahakan ketinggiannya tidak melebihi badan agar perawatannya tidak merepotkan.

Tanaman Daun Gingseng Jawa Yang Bermanfaat

Baanyak orang menyebutkan jika Ginseng bermanfaat untuk meredakan tekanan darah yang meninggi sekaligus meningkatkan tekanan darah yang sedang anjlok. Itu tadi akar Gingseng yang berasal dari tanaman Panax schinsen (bahasa Korea). Di Indonesia sendiri ada tanaman yang disebut sebagai Gingseng Jawa, kalau ini yang dimanfaatkan adalah daunnya. Manfaat daun Gingseng Jawa ini pun hampir menyamai khasiat akar Gingseng.

Gingseng Jawa biasa juga disebut dengan Kolesom dengan nama ilmiah yang diberikan kepadanya adalah Talinum fruticosum. Kadang ada juga yang menyebutnya dengan Krokot Belanda. Daun Ginseng ini adalah tumbuhan perdu dengan pertumbuhan merambat dan dapat mencapai ketinggian 60 cm. Batang memiliki cabang di sebelah bawah dengan pangkal keras. Daun berbentuk bulat, tunggal dengan tepian rata dengan ujung dan pangkal lancip.


Tanaman obat ini mudah dibudidayakan menggunakan biji ataupun stek batang. Umumnya akar tumbuhan ini akan membesar bila perbanyakannya dari biji. Dengan syarat tanahnya gembur dengan humus maka ia akan tumbuh dengan subur. Daun Gingseng Jawa ini pun bisa dibudidayakan menggunakan pot untuk tanaman hias. Tak kalah dengan akar Gingseng, manfaat daun Gingseng pun bisa sebagai obat menyembuhkan berbagai penyakit.


Daun Gingseng bisa menangani antara lain kanker payudara, meningkatkan produksi ASI dan masalah keputihan. Pilih daun Ginseng Jawa yang tak kelewat tua supaya tak pahit. Daun Ginseng sarat dengan kandungan vitamin A, flavonoida, saponin, steroid dan minyak atsiri yang berfungsi memperbesar nafsu makan. Ada lagi manfaat daun Ginseng Jawa ini yaitu memperkuat stamina tubuh serta memiliki efek afrosidiak atau meningkatkan nafsu seks.


Menurut sejumlah penelitian lain pun menyatakan jika daun Ginseng Jawa terkandung senyawa turunan alkaloid, saponin, tannin, dan senyawa lain. Dinyatakan dalam penelitian itu jika manfaat daun Gingseng ini bisa memperlancar aliran darah di sistem saraf pusat dan saraf tepi. Gingseng Jawa tak hanya dimanfaatkan daunnya, akarnya pun memiliki kandungan senyawa utama antara lain flavonoida dan saponin yang fungsinya antara lain bisa untuk memperkuat paru-paru, afrosidiak dan penguat stamina (tonik).


Sebenarnya setiap bagian tumbuhan ini dapat dikonsumsi, dari akar, daun hingga bunga. Namun kelewat banyak memakan daun Ginseng Jawa akan menimbulkan keracunan. Indikasinya dengan adanya rasa mual dan agak pening di kepala. Bila anda mengalaminya, bisa diatasi lewat meminum kopi pekat disertai istirahat cukup di tempat dengan sirkulasi udara bebas. Saat ini daun Gingseng Jawa bisa diperoleh dengan mudah di beberapa supermarket di bagian sayur-mayur. Anda bisa memasak tumis, sup atau untuk pelengkap nasi goreng. Bila anda suka boleh juga dengan dimakan mentah sebagai lalap.

Buah Merah Papua Yang Bermanfat



Buah merah adalah buah yang hanya ditemukan didaerah Papua dan new guenia. Buah merah yang memiliki nama latin Pandanus conoideus Lamk, yang merupakan salah satu tanaman dari genus Pandanus adalah tanaman endemik Papua dan Papua Nugini. Tanaman buah merah ini dikatakan terdapat hingga 12 kultivar dan tersebar luas di daerah dengan ketinggian hingga 2.300 dpl, seperti dilembah Baliem Wamena, serta daerah didaerah terpencil lainnya di Papua seperti Arfak , Jayapura , dan pegunungan Bintang .

Potensi utama dari buah merah Di Papua secara tradisional digunakan sebagai sumber minyak nabati (minyak karotenoid ) oleh masyarakat yang tinggal didaerah pegunungan dan pesisir. Minyak buah merah juga digunakan sebagai penyedap makanan pokok masyarakat Papua, seperti sagu dan ubi jalar. Buah merah mengandung lemak yang cukup tinggi , yaitu 35 % per berat kering . Kandungan asam lemak sama dengan kandungan asam lemak dari minyak goreng pada umumnya. Dengan demikian , buah merah juga memiliki potensi sebagai sumber minyak nabati selain kelapa dan kelapa sawit.

Minyak buah merah berasal dari lapisan merah seperti jelly yang menempel pada bijinya . Produksi minyak buah merah hingga sejauh ini masih dilakukan dengan metode tradisional, yang mungkin saja bisa berbeda dari satu daerah dan daerah lain di Papua .

Kandungan nutrisi Buah Merah

Buah merah mengandung omega – 3 , omega – 6 , dan asam lemak omega 9. Dari total seluruh kandungan lemak pada buah merah, yang paling dominan adalah asam lemak oleat dengan jumlah 30 % dari total lemak . Buah merah juga mengandung antioksidan seperti karotenoid yang cukup tinggi, serta vitamin E atau tokoferol 11,000-12,000 ppm . Mineral yang ditemukan dalam buah merah adalah Fe , Mg , Ca , dan Zn .

Senyawa lain yang ditemukan dalam buah merah adalah beta karoten, dengan nilai hingga 12.000 ppm. Beta karoten diantaranya berkhasiat untuk mencegah kebutaan ( xerophtalmia ), serta penyakit gondok, dan juga dapat digunakan sebagai agen anti – kanker.

Pengolahan

Pengolahan buah merah untuk diambil minyaknya secara tradisional sbb : buah dipanen dengan dipotong, dan inti buah kemudian dipotong menjadi potongan-potongan kecil (antara diameter 5-10 cm ) . Potongan-potongan tersebut kemudian direbus dengan suhu 100 deraja C agar tekstur buah menjadi lembut. Kemudian dileburkan untuk memisahkan biji dengan daging buah . Selanjutnya air mendidih yang tersisa dibuang hingga tersisa bagian yang lembek dan ditekan untuk mendapatkan jus murni. Jus ini kemudian direbus dalam panci atau wadah hingga minyak dapat diekstrak. Minyak akan terpisah dari air dengan berada dibagian permukaan. Hasil ampas dari proses ekstraksi ini bisa digunakan sebagai saus . Masyarakat Papua memanfaatkan saus ini untuk makan ubi jalar atau sagu , yakni makanan pokok mereka.

Minyak dan saus buah merah hasil ekstraksi ini bisa disimpan dalam botol yang ditutup untuk menghindari minyak menjadi tengik. Biasanya Masyarakat Papua menyimpannya diatas perapian, agar kualitas saus dan minyak buah merah tetap terjaga.
Khasiat Buah merah

AIDS

Dikatakan bahwa buah merah dapat mengobati HIV, walaupun belum pernah mendengar adanya penelitian yang dilakukan. Hal ini dimungkinkan karena buah merah mengandung tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Seperti yang diketahui bahwa konten tersebut diatas dapat bertindak sebagai antioksidan, yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penyakit HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merontokkan sistem kekebalan tubuh.

Kanker dan Tumor

Buah merah mungkin juga dapat mengobati kanker, karena kandungan tokoferol yang sangat tinggi(11.000 ppm) dan betakaroten (7000 ppm ). Kedua senyawa ini akan bertindak sebagai antioksidan, dan akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga termasuk akan mencegah penyebaran sel kanker .

Stroke dan Tekanan Darah

Stroke dan darah tinggi adalah penyakit yang awalnya disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah atau penggumpalan darah . Buah merah yang mengandung tokoferol ini dapat mengencerkan darah, sehingga sirkulasi darah meningkat dan tekanan darah menjadi normal kembali.

Asam Urat

Asam urat dapat terjadi karena adanya masalah pada fungsi lever, sehingga memproduksi asam urat secara berlebihan. Kelebihan Asam urat akhirnya mengendap dan mengumpul pada persendian dan menimbulkan gejala sakit . Tokoferol dalam buah merah dapat membantu mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja dari hati. Dengan demikian hati akan memproduksi asam urat dalam jumlah yang normal kembali.

Diabetes Mellitus ( DM )

Penyakit jenis ini disebabkan karena kelenjar pankreas yang tidak mampu lagi memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup . Akibatnya , kandungan gula dalam darah meningkat .
Kandungan tokoferol dalam buah merah akan membantu kerja pankreas, sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali .

Osteoporosis

Disebabkan oleh keropos tulang , osteoporosis umumnya disebabkan karena kekurangan kalsium pada orang berusia tua. Buah merah kaya akan kalsium, sehingga bisa mencegah dan membantu untuk mengobati osteoporosis.

Gangguan mata

Beta – karoten tinggi yang terdapat dalam buah merah akan membantu mengatasi berbagai macam jenis penyakit mata, yang umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Beta – karoten adalah senyawa yang diserap oleh tubuh yang diolah menjadi vitamin A.

Meningkatkan Gairah dan Kesuburan

Yang brkhasiat dalam hal ini tak lain adalah adanya Vitamin E (tokoferol) yang sangat tinggi dalam buah merah. Vitamin E dapat meningkatkan kesuburan Pria dengan cara membantu meningkatkan produksi sp*rm* . Selain itu, buah merah juga mengandung kalori tinggi yaitu 360 kalori, sehingga akan meningkatkan gairah serta vitalitas fisik Kita sepanjang hari .

BAHAYA YANG TERSIMPAN DALAM BUAH KECUBUNG


Apa kalian tahu bahwa buah kecubung bisa membuat orang menjadi mabuk ? iya jelas sekali karena buah ini efeknya lebih bahaya dari narkotika seperti ganja karena bisa memabukkan sampai 3 hari 3 malam tidak sadar,


Mengapa buah ini efeknya lebih bahaya dari ganja ? Karena buah ini mengandung senyawa kmia alkaloid. Senyawa tersebut terdiri dari atropin hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. jadi senyawa tersebut bisa membuat orang mabuk apabila memakannya. Kecubung selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan, hal ini kareana buah ini mengandung meti kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.

Namun selain efek negatif tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat salesma atau flu. Di India tanaman ini juga dipercaya mampu menambah daya seksual dan juga untuk meredakan asma dan sakit gigi.
Nah yang perlu diperhatikan dari tanaman ini penggunaannya bisa berefek samping yaitu keracunan bisa terjadi, menurut seorang ahli tanaman bahwa penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk. Itu sebabnya, kita harus hati-hati dalam penggunaan kecebung walau jarang menemukan tanaman ini di sekeliling kita. namun sampai saat ini tanaman ini belum diberantas sebagai narkotika oleh pemerintah. 

VARIETES BELIMBING YANG BANYAK DI PASARAN

Belimbing yang nama ilmiahnya adalah Averrhoa carambola adalah salah satu buah-buahan yang cukup digemari masyarakat. Disamping rasanya yang segar juga banyak mempunyai manfaat untuk kesehatan.


Jenis belimbing yang laku dipasaran adalah belimbing yang buahnya besar serta punya rasa yang manis dan segar. Beberapa varietas yang umum dipasaran belimbing di tanah air adalah : 

1. Belimbing Demak
Belimbing ini sudah sangat terkenal karena berasal dari kota Demak. Belimbing Demak bewarna putih kekuningan, dengan rasa manis, sedikit asam yanng menyegarkan, dan mengandung banyak air.



2. Belimbing Sembiring
Belimbing ini muncul pertama kali di daerah Pancur Batu, Medan. Rasa buahnya manis dan menyegarkan, dengan warna yang menarik yaitu kuning menyala jika sudah matang. Belimbing sembiring merupakan salah satu jenis belimbing yang sudah diakui kualitasnya. Biasanya belimbing sembiring banyak ditanam di pot, pekarangan maupun di kebun.


3.Belimbing Bangkok
Asal belimbing ini dari Thailand. Warna buahnya kuning kemerahan pada waktu matang. Bentuk buahnya agak melebar dan pipih dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau meskipun buah sudah tua. Rasa buahnya manis dan kandungan airnya banyak.


4. Belimbing Wulan
Jenis belimbing ini merupakan belimbing silangan antara belimbing demak kunir dan belimbing demak jinggo. Bentuk buahnya bulat lonjong, jika sudah matang buah berwarna kemerahan, daging buahnya tidak berserat dengan rasa manis dan kandungan air cukup banyak


5. Belimbing Malaya
Belimbing jenis ini pertama didatangkan dalam bentuk bibit okulasi dan ditanam di kota Bogor. Belimbing jenis ini buahnya dapat dipetikpada umur 65-70 hari, pada umur tersebut buah bewarna kuningkeemasan, tekstur buahnya mulai lunak dan rasanya manis namun rasanya akan semakin manis jika dipetik umur 75 hari.


6. Belimbing Madu
Belimbing ini bersal dari Malaysia, belimbing ini merupakan belimbing unggulan karena rasanya yang manis sekali dan daging buahnya renyah tidak berserat, bentuk buahnya sedikit meruncing di bagian ujung dan jika sudah matang bewarna orange cerah.


7. Belimbing Dewi


Buah belimbing dewi mempunyai kulit buah mengkilap, dengan warna buah kuning campur oranye yang cerah. Ukurannya cukup besar, beratnya antara 200 sampai 250 gram, bahkan ada juga yang mencapai 500 gram. Diameternya berkisar antara 10 sampai dengan 15 centimeter. elimbing Dewi memiliki kandungan air lebih tinggi daripada belimbing-belimbing lain, sehingga ia lebih tahan lama. Dalam ruangan sejuk, ia mampu mempertahankan kesegarannya hingga satu minggu, sedangkan yang lain hanya dua hingga tiga hari.
AdSense